Gigi palsu atau gigi tiruan adalah salah satu solusi bagi masyarakat yang ingin mengganti giginya yang hilang. Banyak cara dilakukan. Salah satunya adalah dengan di tukang gigi yang tidak memiliki kompetensi khusus di bidang kedokteran gigi, serta tidak memiliki izin praktik resmi dan persyaratan yang berlaku.
Padahal, hal tersebut berpotensi menimbulkan bahaya yang serius. Salah satunya menyebabkan infeksi parah. Infeksi ini akan menimbulkan bau busuk di dalam rongga mulut hingga potensi munculnya penyakit sistemik yang bisa menjalar ke organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan hati.
Perlu diketahui, di dalam rongga gigi ini ada bakteri /mikroflora yang baik. Jika pemasangan gigi palsu tidak dilakukan dengan benar, bakteri tersebut akan busuk dan menyerang manusia dengan menyebabkan penyakit sistemik.
Di atas tadi sudah dibeberkan gambaran umum mengenai bahaya pembuatan dan pemasangan gigi palsu di sembarang tempat. Untuk lebih jelasnya, berikut informasi lebih lengkap mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Penggunaan alat yang tidak lengkap dan tidak steril akan meningkatkan risiko infeksi pada area gigi dan mulut. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya gejala berupa sakit gigi, bengkak pada pipi, dan demam.
Jika dibiarkan, infeksi gigi juga berpotensi akan menyebar ke rahang, leher, kepala, dan bahkan seluruh tubuh. Dan jika diabaikan serta tidak segera ditangani, infeksi ini malah bisa memicu masalah kesehatan serius.
Jika ini terjadi tentu akan sangat berisiko bagi kesehatan dan mengganggu kenyamanan. Risiko yang bisa ditimbulkan salah satunya yaitu infeksi gigi dan gusi yang akan menyebabkan abses yang meluas, sariawan, serta luka pada gusi. Ada pula kemungkinan kerusakan gigi dan tulang rahang di sekitar gigi palsu.
Meski hasilnya cepat dan harganya murah, gigi palsu buatan tukang gigi akan terasa kurang pas. Untuk mendapatkan ukuran yang ideal pun, pada akhirnya Anda harus bolak-balik membetulkannya dan tanpa disadari akan membuat pengeluaran membengkak.
Sementara jika Anda melakukan pemasangan gigi palsu di dokter gigi yang kompeten, Anda akan diminta melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu seperti rontgen gigi, hingga cabut gigi jika memang diperlukan. Dokter juga akan menanyakan histori riwayat kesehatan Anda untuk meminimalisir munculnya potensi penyakit lain selama perawatan pemasangan gigi palsu.
Dokter gigi juga umumnya sering menerima pasien dengan kondisi susunan gigi yang berantakan. Ketika ditelusuri, ternyata hal ini merupakan hasil dari mereka melakukan pamasangan gigi di tukang gigi.
Gigi tiruan yang dibuat oleh tukang gigi tersebut bersifat permanen sehingga pasien tidak dapat membersihkannya. Karena tidak dapat dibersihkan akibatnya menjadi tempat mengendap sisa makanan dan menjadi sumber bakteri serta kuman. Pada akhirnya bisa muncul kista rahang atau kista odontogenic, yang merupakan kantung berisi cairan yang berkembang di dalam rahang atas gigi.
Sebenarnya permasalahan gusi bengkak ini dapat terjadi oleh siapapun. Namun, kondisi seperti ini juga kerap dialami seseorang yang melakukan pemasangan gigi pada tukang gigi. Pasien mengalami pembengkakkan serius karena gigi tiruan yang tidak sesuai prosedur.
Ada pula sejumlah pasien lanjut usia yang mengalami bengkak cukup besar karena pemasangan gigi tiruan yang terbuat dari akrlilik, padahal seharusnya tidak boleh digunakan untuk menambal gigi.