Gigi tonggos merupakan sebuah kondisi dimana gigi atas lebih maju dibanding gigi bawah dan membuat seseorang kesulitan menutup mulut dan kehilangan rasa percaya diri.
Secara medis, kondisi ini masuk sebagai salah satu jenis maloklusi atau kelainan gigitan. Normalnya, gigi atas memang berada sedikit lebih maju dibanding gigi bawah. Selisih jarak tersebut dinamakan overjet, yang merupakan jarak horizontal antara ujung gigi atas dan ujung gigi bawah. Overjet yang normal adalah sekitar 2-4 mm.
Pada kondisi gigi tonggos, overjet umumnya bisa lebih dari 5 mm sehingga gigi atas terlihat jauh lebih maju dibandingkan gigi di rahang bawah. Perawatan gigi maju hanya bisa dilakukan melalui perawatan dari dokter gigi. Semakin cepat masalah tersebut diperbaiki, semakin baik hasilnya.
Selain menimbulkan masalah estetika, gigi maju dapat menyebabkan sakit atau sulit saat mengunyah, kerusakan gigi, penyakit gusi, rahang terasa nyeri, gangguan bicara, atau masalah bernapas.
Gigi tonggos sering dikaitkan dengan faktor genetik. Pasalnya, bentuk rahang dan wajah merupakan warisan turunan genetik dari generasi ke generasi. Apabila nenek, kakek, atau orang tua Anda ada yang bergigi tonggos, Anda berisiko mengalaminya juga.
Di samping faktor genetik, beberapa kebiasaan sehari-hari yang Anda jalani juga dapat menyebabkan perubahan posisi gigi. Berikut beberapa hal yang dapat mengubah bentuk dan struktur gigi.
Mengisap Jempol
Mengisap jempol menggunakan insting yang umum dilakukan anak kecil karena sudah tidak bisa lagi mengisap puting susu ibu. Ketika gigi dan rahang yang masih dalam tahap perkembangan mendapat tekanan dari ibu jari, ini dapat mengakibatkan pertumbuhan gigi ke sudut yang salah dan menjadi tonggos.
Mengisap Dot
Meski dinilai lebih baik dari mengisap jempol, mengisap dot atau empeng juga bisa menyebabkan gigi tonggos pada anak. Ini lantaran mengisap jempol maupun empeng sama-sama memengaruhi kondisi gigi.
Penelitian yang terbit dalam Journal of American Dental Association pada 2016 bahkan menunjukkan bahwa risiko gigi maju akibat penggunaan dot lebih besar dari kebiasaan mengisap jempol.
Gigi Renggang atau Berjejal
Gigi renggang atau berantakan dapat menyebabkan tampilan gigi atas menjadi lebih maju. Kondisi ompong pada gigi bagian atas Anda, misalnya, dapat membuat gigi lain bergeser dan memengaruhi posisi gigi depan Anda.
Begitu pun sebaliknya, gigi yang terlalu padat atau rapat juga bisa membuat susunan gigi terganggu. Ini akan membuat gigi tampak menonjol karena tidak ada ruang tumuh yang mencukupi.
Tumor pada Mulut
Tumor pada mulut maupun rahang juga dapat mengubah posisi gigi dan bentuk rahang Anda. Pertumbuhan jaringan lunak atau tulang yang tidak normal pada mulut atau rahang bagian atas dapat menyebabkan gigi bergeser ke depan. Alhasil, gigi Anda terlihat lebih maju.
Faktor Keturunan
Jika orangtua memiliki gigi tonggos, maka anak berpotensi lebih besar mengalami kondisi gigi yang sama. Namun, orangtua dengan gigi yang tidak tonggos pun bisa memiliki anak yang giginya terlihat maju.
Sebab, apabila anak mewarisi ukuran rahang ibunya yang kecil, tapi ukuran giginya besar seperti ayahnya, maka rahang tidak akan cukup menampung semua gigi dalam posisi yang benar dan rapi. Sehingga, kondisi ini bisa membuat gigi anak terlihat tonggos.
Susunan Gigi Berantakan
Susunan gigi yang berantakan bisa membuat overjet seseorang jadi lebih besar dari yang seharusnya. Orang yang memiliki gigi yang ompong dan tidak diganti dengan gigi palsu juga berisiko menjadi tonggos. Sebab, gigi-gigi di sekitarnya akan bergeser mengisi ruang yang kosong sehingga membuat susunannya berantakan.
Posisi Lidah Tidak Benar
Tongue-thrusting adalah posisi lidah di dalam mulut yang terlalu mendorong gigi ke depan. Kebiasaan ini sering kali terjadi pada anak-anak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa. Jika dilakukan terus-menerus, posisi lidah yang tidak benar ini bisa menyebabkan gigi menjadi tonggos hingga mengganggu penampilan.
Meski sekilas tampak seperti masalah estetika saja, gigi tonggos dapat menyebabkan komplikasi, khususnya pada anak kecil. Namun, seberapa parah komplikasinya tergantung pada seberapa maju rahang atau gigi Anda.
Maka dari itu, gigi terlalu maju dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan dan malnutrisi. Ditambah lagi, gigi tonggos juga membuat Anda lebih rentan terhadap kerusakan pada gusi dan gigi yang berdekatan, hingga kelainan bentuk wajah yang tidak simetris. Lebih jelasnya, berikut resiko memiliki gigi tonggos.
Gangguan Mengunyah
Susunan gigi atas yang terlalu maju membuat proses mengunyah makanan menjadi terganggu. Sebab, gigi atas dan bawah jadi tidak bisa mengatup dengan baik saat mengunyah. Hal ini membuat makanan yang ditelan tidak dihancurkan sebagaimana mestinya. Padahal, proses pengunyahan adalah tahap awal dari proses pencernaan. Jika sejak awal prosesnya tidak optimal, maka tahapan pencernaan lainnya pun akan ikut terganggu.
Gangguan Pengucapan
Susunan gigi yang tonggos juga akan mempengaruhi cara Anda berbicara. Sebab, kondisi ini membuat gigi, lidah, dan bibir tidak bisa berkoordinasi dengan baik untuk menghasilkan pengucapan yang sempurna. Umumnya, orang dengan gigi maju akan kesulitan mengucapkan huruf S, F, V, T, P, M, dan B.
Mengganggu Pernapasan
Kondisi gigi maju sendiri memang tidak menyebabkan gangguan pernapasan. Namun, penyebab gigi tonggos seperti susunan gigi yang berantakan dan ukuran rahang yang kecil sering kali disertai dengan jalan napas yang juga sempit.
Hal ini bisa menyebabkan orang yang giginya tonggos berisiko memiliki masalah, seperti sering ngorok dan sleep apnea, sebagai gangguan pernapasan ketika tidur.
Selama tidak memengaruhi kehidupan Anda, gigi tonggos sebetulnya tidak memerlukan penanganan. Namun, jika Anda merasa terganggu, tidak ada salahnya untuk memperbaiki struktur gigi Anda. Selain memperbaiki estetika gigi, perawatan ini juga bertujuan untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Berikut pilihan cara merapikan gigi yang berantakan atau tonggos.
Pemasangan Kawat Gigi
Pemasangan kawat gigi atau behel merupakan perawatan yang paling sering dianjurkan dokter untuk mengatasi gigi tonggos. Semakin dini perawatan ini dilakukan, hasilnya akan semakin baik.
Sebelum pasang kawat gigi, Anda harus melakukan beberapa sesi konsultasi dan menjalani rontgen gigi. Dengan cara ini, dokter dapat menilai apakah Anda memerlukan kawat gigi. Durasi pemakaian behel berbeda setiap orang, tergantung tingkat kerusakan gigi.
Anda juga perlu melakukan kontrol rutin selama pemakaian behel dan mungkin menghindari makanan tertentu sesuai anjuran dokter. Setelah behel dilepas, Anda harus memakai retainer supaya susunan gigi tidak lagi bergeser.
Invisalign
Invisalign dapat merapikan gigi tonggos untuk tingkatan ringan atau sedang. Alat satu ini terbuat dari plasting bening elastis yang didesain sesuai susunan gigi Anda yang bisa dilepas-pasang. Idealnya, invisalign harus digunakan selama 20 sampai 22 jam sehari.
Anda perlu melepasnya saat makan, minum minuman panas dan mengandung gula, serta saat membersihkan gigi. Anda juga harus rajin membersihkan invisalign supaya tidak ada noda yang menempel pada alat ini.
Operasi
Operasi ortognatik (rahang) bisa menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki kelainan struktur rahang dan gigi yang parah. Dokter dapat memasang sebuah pelat atau sekrup untuk menstabilkan tulang rahang.
Sebelum menjalani prosedur operasi, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu ke dokter. Tanyakan semua hal yang ingin diketahui dan sampaikan pula kekhawatiran Anda terkait kondisi ini. Dokter gigi dapat memberikan saran tentang pilihan perawatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Crown Gigi
Meratakan gigi yang maju bisa juga dengan pembuatan crown gigi. Perawatan ini biasanya dilakukan dengan mengikis atau memotong daerah permukaan gigi yang posisinya maju. Gigi yang dikikis kemungkinan besar akan mengenai bagian sarafnya sehingga diperlukan perawatan saraf gigi.
Setelah itu, gigi yang akan dipasang crown dibentuk sedemikian rupa, lalu dicetak. Hasil cetakannya akan dikirim ke laboratorium gigi untuk diproses menjadi crown gigi. Setelah jadi, crown bisa dipasang ke gigi tersebut sehingga menghasilkan susunan gigi depan yang lebih rapi.
Veneer Gigi
Alternatif lain yang bisa dilakukan sebagai cara memundurkan gigi atas adalah dengan memasang veneer gigi. Tindakan yang pertama dilakukan adalah dengan mengasah permukaan gigi depan yang posisinya maju.
Setelah itu, dilakukan pencetakan gigi. Setelah veneer gigi selesai diproses, gigi tersebut akan dilekatkan menggunakan lem khusus veneer. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan pada kasus gigi tonggos yang posisi majunya sedikit. Sementara untuk kasus gigi tonggos ekstrem, tidak disarankan.
Implan Gigi
Cara mengatasi gigi tonggos lainnya adalah dengan memasang implan gigi. Jika memutuskan untuk implan gigi, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan lengkap meliputi ketebalan tulang alveolar, gusi, dan lainnya.
Tindakan awal yakni dengan mencabut gigi tonggos tersebut. Kemudian implan bisa langsung dipasang untuk menggantikan gigi tersebut. Dokter gigi akan memasang implan gigi pada arah posisi yang benar sehingga nantinya arah implan gigi tidak akan menonjol ke depan.
Gigi tonggos kebanyakan disebabkan oleh faktor genetik atau bawaan lahir sehingga cukup sulit untuk dicegah. Jadi, yang bisa dilakukan ialah mencegah gigi tonggos semakin parah dengan mendeteksinya sedini mungkin.
Selain membantu merawat kesehatan gigi, dokter juga dapat mendeteksi ada-tidaknya kelainan pada rongga mulut Anda. Bila dokter menemukan suatu masalah selama pemeriksaan, ia dapat segera menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Idealnya, setiap orang dianjurkan rutin cek ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, baik untuk dewasa ataupun anak-anak. Jika Anda ataupun keluarga memiliki riwayat gigi tonggos, ataupun menunjukkan gejala-gejala tersebut, Anda bisa segera konsultasi ke spesialis kami di Wibowo Dental Clinic untuk mendapatkan solusi pencegahan dan perawatan yang maksimal serta profesional.