Tidak hanya gigi yang sehat, semua orang pasti juga mengidamkan memiliki gigi yang rapi dan estetik. Tapi, sayangnya tidak orang terlahir memiliki gigi yang rapi. Dan gara-gara susunan gigi yang berantakan ini, akhirnya menurunkan rasa percaya diri dan bisa menganggu pola makan, terutama saat mengunyah. Salah satu perawatan yang paling umum untuk memperbaiki gigi yang berantakan adalah dengan pasang behel atau kawat gigi.
Dengan memakai behel, dokter gigi bisa mengkoreksi susunan gigi yang berantakan, baik secara vertikal (overbite) atau horizontal (overjet). Kasus lain yang bisa diatasi dengan kawat gigi yaitu gigi depan atas yang berjarak dengan belakang gigi bawah ketika menggigit dan ketidakselarasan rahang lainnya yang menyebabkan gigi tidak rata saat dalam posisi menggigit.
Jika Anda berminat untuk memasang behel, ada baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi spesialis ortodonti. Nantinya mereka akan menjelaskan beberapa prosedur yang harus dijalani untuk perawatan ini, antara lain:
Ini merupakan tahapan awal. Dokter gigi akan memeriksa dan mengamati kondisi gigi Anda. Termasuk pula kondisi rahang dan mulut secara keseluruhan.
Tahap berikutnya yaitu rontgen gigi yang tujuannya melihat posisi dan susunan gigi. Hasil rontgen ini akan memperlihatkan semua susunan gigi dalam rahang. Selain itu, rontgen gigi ini juga menunjukkan ukuran, posisi, dan kondisi rahang serta gigi. Dari hasil rontgen ini, nantinya dokter bisa menentukan tindakan penanganan terbaik dan maksimal untuk kondisi Anda.
Setelahnya, dokter akan membuat cetakan gigi. Cetakan ini terbuat dari gipsum yang akan dimasukkan ke mulut dan selama beberapa menit. Cetakan ini berguna untuk menghitung besarnya ruang pada mulut dan gigi. Selain itu, juga menjadi bahan evaluasi dokter untuk membandingkan kondisi gigi sebelum memakai behel dan setelahnya.
Scaling adalah pembersihan karang gigi, dan sangat penting dilakukan sebelum memasang kawat gigi. Tujuannya yaitu memastikan gigi Anda benar-benar bersih dari plak sehingga saat kawat gigi terpasang, tidak akan ada plak dan karang gigi yang akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Ini adalah langkah opsional, tergantung dari saran dokter. Jika gigi Anda berlubang, maka lebih baik untuk ditambal terlebih dahulu agar nantinya tidak merepotkan. Dan jika dari hasil evaluasi rontgen gigi, jika memang perlu ada gigi yang harus dicabut guna memberikan ruang bagi pergerakan gigi, maka gigi tersebut haruslah dicabut. Namun, jika dirasa masih ada ruang untuk gigi bergerak, maka tidak diperlukan pencabutan.
Setelah semua dilakukan, dokter akan memasang kawat gigi. Selama pemasangan, dokter akan memastikan gigi berada dalam keadaan kering agar bracket yang ditempel menggunakan lem khusus dapat merekat sempurna.
Setelah dipastikan gigi kering dan bersih, barulah dokter menempelkan bracket yang berfungsi sebagai pengait bagi kawat gigi. Bracket dipasang satu persatu pada gigi menggunakan lem khusus. Gigi yang ditempeli bracket akan disinari cahaya berkekuatan tinggi agar lem keras agar bracket tidak mudah copot. Dokter akan lanjut menempelkan kawat ke bracket.
Pada tahap ini mungkin Anda akan merasa tidak nyaman dan nyeri selama 3-5 hari ke depan. Untuk menguranginya, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan keras dan minum obat pereda nyeri yang diberikan oleh dokter.
Setelah pemasangan, yang tak kalah pentingnya yaitu kontrol rutin minimal setiap 1 bulan sekali atau tergantung saran dari dokter. Kontrol ini untuk memastikan apakah kawat gigi bekerja seperti yang direncanakan. Karena terkadang kawat gigi bisa longgar sehingga tidak memiliki kekuatan untuk memperbaiki posisi gigi.
Beda pasien, maka pasti akan beda durasi pemakaian kawat gigi. Semua tergantung target tiap pasien dan kondisi giginya. Saat dokter memastikan gigi sudah rapi, kawat gigi akan dilepas dan sisa lem yang menempel akan dibersihkan.
Setelah behel dilepas, Anda masih harus menggunakan retainer di dalam mulut pada gigi dan bisa dilepas pasang. Tujuan pemakaian retainer ini yaitu mencegah gigi kembali ke posisi semula dan harus digunakan setidaknya selama enam bulan.
Behel gigi sendiri ada berbagai macam jenisnya. Dan tiap macam behel, pasti berbeda harganya. Berikut beberapa kisaran harga behel di pasaran.
Behel transparan atau clean aligner banyak dipilih karena warnanya tidak mencolok dan lebih terlihat estetik. Jenis behel ini digunakan untuk pergeseran gigi yang ringan dan mudah dilepas-pasang sesuai kebutuhan. Karena berbagai kelebihan tersebut, nggak heran kalau biaya yang dipatok untuk pemasangan ini relatif cukup tinggi, yaitu mulai dikisaran Rp 15 jutaan.
Bahan metal merupakan salah satu jenis bahan konvensional yang paling umum. Behel ini terbuat dari logam stainless dan menggunakan wire sebagai penghubungnya. Behel metal ini digunakan untuk masalah gigi yang kompleks. Agar tampilannya lebih terlihat estetik, pasien bisa mengganti warna karet sesuai keinginan. Untuk biayanya, mulai sekitar Rp5 jutaan.
Behel ini mirip dengan yang berbahan metal. Hanya saja, behel damon tidak memakai elastic band, melainkan klip logam kecil khusus sebagai penghubungnya. Di samping memudahkan menyikat gigi dan memberikan hasil cepat, self ligating juga tersedia dalam bentuk transparan dan keramik. Biayanya sendiri setidaknya mulai Rp 15 jutaan.
Yang membuatnya berbeda dengan bahan metal, kawat gigi satu ini memakai braket bening layaknya warna gigi. Pilihan bahannya ada keramik, komposit, dan sapphire. Bahan ini lebih rapuh dan mudah pecah, sehingga hanya diperuntukkan untuk permasalahan gigi ringan. Sementara untuk harganya dipatok mulai Rp 10 jutaan.
Untuk informasi dan konsultasi mengenai behel gigi atau kawat gigi, hubungi Wibowo Dental Clinic melalui Whatsapp di nomer 0811.2856.161 atau langsung datang ke klinik kami di Jl Sedap Malam Jl Sedap Malam 16, Surabaya dan Jl Jakarta No 5 Surabaya.