Memiliki gigi yang berantakan tentu akan membuat Anda akan merasa tidak percaya diri. Gigi yang tidak rapi sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai pertumbuhan gigi yang abnormal, infeksi gusi, faktor gentik, ataupun kebiasaan mengisap jempol ketika masih kecil. Namun dengan pesatnya perkembangan ilmu medis kedokteran gigi, gigi yang berantakan bisa dirapikan dengan melakukan perawatan merapikan gigi.
Saat ini juga sudah ada berbagai metode perawatan yang bisa dipilih dengan menyesuaikan kondisi gigi, agar hasilnya jauh lebih efektif dan memuaskan tentunya. Apa saja?
Pemasangan kawat gigi atau behel merupakan perawatan yang paling sering dianjurkan dokter untuk mengatasi gigi yang berantakan ataupun tonggos. Semakin dini perawatan ini dilakukan, hasilnya akan semakin baik.
Sebelum pasang kawat gigi, Anda akan melakukan beberapa sesi konsultasi dan menjalani rontgen gigi agar dokter dapat menilai durasi pemakaian behel sesuai tingkat kerusakan gigi. Anda juga harus rutin kontrol mungkin menghindari makanan tertentu sesuai anjuran dokter. Setelah behel dilepas, Anda harus memakai retainer supaya susunan gigi tidak lagi bergeser.
Meratakan gigi yang maju ataupun tak rata bisa juga dengan pembuatan crown gigi. Perawatan ini dilakukan dengan mengikis atau memotong daerah permukaan gigi yang posisinya maju. Gigi yang dikikis kemungkinan besar akan mengenai bagian sarafnya sehingga diperlukan perawatan saraf gigi untuk hasil yang maksimal.
Setelah itu, gigi yang akan dipasang crown dibentuk sedemikian rupa dan dicetak. Hasil cetakannya akan dikirim ke laboratorium gigi untuk diproses menjadi crown gigi. Setelah jadi, barulah crown dipasang ke gigi sehingga menghasilkan susunan gigi depan yang lebih rapi.
Alternatif lain yang juga bisa dipilih yaitu dengan memasang veneer gigi. Tindakan yang pertama dilakukan adalah dengan mengasah permukaan gigi depan yang posisinya maju. Kemudian dilanjutkan dengan pencetakan gigi.
Setelah veneer gigi selesai diproses, veneer akan dilekatkan menggunakan lem khusus untuk perawatan ini. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan pada kasus gigi tonggos yang posisi majunya sedikit atau berantakkannya tidak terlalu parah.
Fungsi dari aligner ini untuk membuat gigi terlihat lebih rapi dan tidak renggang dengan menggunakan alat dari plastik bening yang akan menyangga gigi Anda. Alginer ini sangat nyaman digunakan dan estetik karena tipis dan transparan.
Masa pakai aligner biasanya relatif singkat yaitu sekitar 2-3 minggu. Setelah itu, Anda harus menggantinya dengan aligner baru yang tingkat kerapatannya lebih padat. Bagi pemakai aligner, disarankan untuk melepasnya setiap kali makan dan menggosok gigi aligner agar tidak menyebabkan masalah baru, dan jangan lupa untuk rutin membersihkannya agar tetap higenis.
Cara ini termasuk konservatif jika dibandingkan perawatan yang lain. Jadi dokter akan mengikis sedikit enamel pada gigi yang tak rata. Kemudian, gigi akan dibentuk kembali agar terlihat lebih rapi.
Meski konservatif, namun cara ini sebenarnya cukup efektif untuk kasus gigi berantakan yang tidak terlalu parah. Namun, tidak terlalu direkomendasikan bagi pemilik gigi sensitif. Pasalnya pengikisan enamel gigi akan membuat gigi mereka akan jadi lebih sensitif dan lebih mudah merasakan ngilu.
Biasanya dental bonding dilakukan untuk kasus perbaikan gigi yang pecah, berlubang, retak, atau berubah warna. Namun perawatan ini juga efektif untuk memperbaiki gigi yang tak rata akibat gigi patah, pecah, renggang, atau gigi bercelah.
Cara kerjanya dental bonding yaitu mengisi celah pada gigi yang patah dan berjarak menggunakan resin. Bahan ini juga dapat mencerahkan warna gigi sehingga memberikan ilusi gigi tampak rapi. Pengerjaan dental bonding sangat cepat, sekitar 30 hingga 60 menit. Dan semua bisa beres hanya dalam satu kali kunjungan.
Orang umumnya mengenal veneer sebagai prosedur untuk memutihkan gigi. Padahal selain untuk memutihkan gigi, veneer juga bisa digunakan untuk merapikan gigi.
Prosedur perbaikan gigi dengan veneer gigi dilakukan dengan cara memasang cangkang buatan ke gigi yang tidak rapi. Cangkang gigi ini biasanya dibuat dari bahan keramik, porselen atau komposit.
Pada dasarnya retainer ini mirip seperti aligner. Alat ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu mempertahan gigi yang sudah rapi agar tidak kembali menjadi berantakan. Retainer sendiri ada yang sifatnya tetap dan ada juga yang dapat dilepas pasang. Agar gigi senantiasa rapi, biasanya retainer digunakan selama 6 bulan berturut-turut.