Umumnya, gusi berdarah terjadi jika Anda menyikat gigi terlalu keras atau memiliki riwayat gangguan pembekuan darah. Tapi jika berlangsung terus-menerus, maka ada masalah kesehatan serius yang perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter.
Gusi berdarah ini terjadi akibat penumpukan plak di garis batas gigi dan gusi. Tumpukan plak ini menyebabkan gingivitis atau radang gusi. Apabila tidak ditangani, plak dapat mengeras menjadi karang gigi dan berisiko menyebabkan gusi berdarah.
Gingivitis yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan periodontitis, yaitu infeksi pada gusi yang merusak gigi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dan gusi. Kondisi ini juga menyebabkan perdarahan pada gusi. Lebih lanjutnya, berikut beberapa penyebab dari gusi berdarah.
Saat Anda malas menyikat gigi, lama kelamaan lapisan plak akan menutupi permukaan gigi dan mengeras sehingga muncul karang gigi. Karang gigi ini meningkatkan risiko peradangan di gusi dan mengakibatkan gusi bengkak dan gampang berdarah.
Untuk mengatasinya, tentu saja bisa dilakukan dengan menyikat gigi secara rutin. Minimal dua kali sehari. Sikat gigi setidaknya dua menit. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk menghindari akumulasi plak pada gigi.
Anda pasti tahu jika rokok mengandung banyak bahan kimia dan beracun. Kandungan jahat tersebut bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat di mulut. Akibatnya, gusi akhirnya mudah infeksi, peradangan, pembengkakan, dan berdarah.
Gingivitis merupakan kondisi peradangan yang bisa menjadi penyebab gusi berdarah. Hal ini diakibatkan plak menumpuk dan mengeras seiring waktu, sehingga berubah menjadi karang gigi.
Kondisi ini bisa memicu peradangan gusi akibat karang gigi, dan menyebabkan jaringan di gusi jadi pendarahan. Agar terhindar dari gingivitis, sebaiknya bersihkan karang gigi dengan berkunjung ke dokter gigi minimal enam bulan sekali.
Jika Anda tidak merawat gingivitis Anda, maka resikonya yaitu muncul penyakit periodontal atau periodontitis. Periodontitis adalah infeksi dan peradangan gusi jangka panjang yang merusak jaringan luka dan tulang penopang gigi.
Gusi berdarah menjadi salah satu pertanda periodontitis. Beberapa gejala periodontitis lainnya yaitu gigi mudah lepas, mulut bau, rasa tidak enak di mulut, perubahan struktur gigi, gusi merah, bengkak, dan terasa lunak jika disentuh. Jika dibiarkan, maka Anda harus siap menerima resiko kehilangan sebagian gigi Anda.
Tahukah Anda gusi yang sering berdarah sering kali diwaspadai sebagai gejala diabetes. Hal ini akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga menyebabkan sistem imun sulit melawan bakteri dalam mulut. Akibatnya, bakteri di dalam plak gigi lebih mudah menimbulkan infeksi dan peradangan gusi yang berisiko membuat gusi berdarah.
Berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko gusi berdarah. Bahkan, goresan kecil saja dapat mengakibatkan perdarahan. Beberapa penyakit gangguan pembekuan darah yaitu Hemofilia, Trombositopenia, dan kanker darah (leukemia)
Vitamin C dipercaya membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sementara itu, vitamin K dibutuhkan tubuh guna memproses pembekuan darah. Jika Anda mengalami defisit dari kedua vitamin ini di dalam tubuh, bisa dipastikan gusi akan lebih mudah mengalami perdarahan. Untuk mengurangi risikonya, pastikan memenuhi batas minimal kedua vitamin ini. Sumber dari kedua vitamin ini bisa diperoleh dari jeruk, jambu biji, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Setelah mengetahui berbagai penyebab gusi berdarah, Anda tentu tidak akan meremehkan jika hal ini terjadi pada Anda. Terlebih lagi jika perdarahan tidak juga mereda atau bahkan semakin memburuk. Sebaiknya, segera atur jadwal konsultasi dengan Wibowo Dental Clinic untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Untuk mendiagnosisnya, dokter spesialis Wibowo Dental Clinic akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan Anda, kebiasaan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan obat-obatan yang Anda konsumsi.
Dokter spesialis kami juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada gusi pasien untuk mendapatkan hasil observasi yang lengkap. Jika diperlukan, Anda akan disarankan untuk menjalankan pemeriksaan penunjang seperti hitung darah lengkap dan foto rontgen untuk memeriksa apakah ada masalah pada gigi dan area rahang.