Melihat anak aktif dan lincah saat bermain merupakan pemandangan yang menyenangkan. Namun, bila tak berhati-hati, keseruannya itu dapat berujung hal menyedihkan, seperti terjatuh hingga membuat gigi anak patah.
Jika hal ini terjadi, orang tua harus bagaimana ya? Hal pertama yang harus dilakukan yaitu bersikap tenang dan periksa luka di sekitar rongga mulutnya. Bila cukup banyak darah, bisa jadi ada kerobekan di frenulum, yaitu potongan kecil kulit yang menempel di bibir atas ke gusi.
Agar tidak keliru dalam menangani gigi anak yang patah, berikut sejumlah langkah penanganan yang tepat. Upaya ini penting, karena ikut menentukan proses penyembuhan trauma gigi serta jaringan di sekitar bagian yang cedera.
Retakan yang sangat kecil di gigi pun bisa menyebabkan bakteri masuk ke pulpa gigi, sehingga menimbulkan abses. Nah, Anda harus mewaspadai tanda abses gigi sedini mungkin. Jika dibiarkan, abses bisa menyebar ke jaringan lain di wajah, bahkan bisa menyebabkan kerusakan otak atau kebutaan. Berikut beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai setelah gigi balita patah:
Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang sangat penting. Karena itu, segeralah bawa anak ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selepas dilakukan pemeriksaan awal, nantinya dokter gigi akan melakukan anamnesis secara lengkap dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan riwayat terjadinya trauma gigi.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain waktu terjadinya trauma, bagaimana bisa terjadi, apakah ada luka di bagian tubuh lainnya, perawatan apa yang telah dilakukan, apakah pernah terjadi trauma gigi pada masa lalu, dan imunisasi apa saja yang telah diberikan pada anak, adalah beberapa hal yang umum ditanyakan.