Gigi Anak Patah, Ini yang Harus Dilakukan

Cabut Gigi Tidak Sakit dengan Alat Ini
December 27, 2022
Cabut Gigi Susu, Kapan Harus Dilakukan?
January 18, 2023

 

gigi anak lepas

Melihat anak aktif dan lincah saat bermain merupakan pemandangan yang menyenangkan. Namun, bila tak berhati-hati, keseruannya itu dapat berujung hal menyedihkan, seperti terjatuh hingga membuat gigi anak patah.

Jika hal ini terjadi, orang tua harus bagaimana ya? Hal pertama yang harus dilakukan yaitu bersikap tenang dan periksa luka di sekitar rongga mulutnya. Bila cukup banyak darah, bisa jadi ada kerobekan di frenulum, yaitu potongan kecil kulit yang menempel di bibir atas ke gusi.

 

anak gigi patahgigi anak patah

Penanganan Awal Trauma Gigi pada Anak

Agar tidak keliru dalam menangani gigi anak yang patah, berikut sejumlah langkah penanganan yang tepat. Upaya ini penting, karena ikut menentukan proses penyembuhan trauma gigi serta jaringan di sekitar bagian yang cedera.

  1. Tetap tenang dan buat Si Kecil nyaman. Jika berdarah, tempelkan kain bersih kecil atau kain kasa dan tekan dengan agak kuat untuk menghentikan perdarahan. Berikan air dingin, kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
  2. Jika gigi anak patah, kumpulkan patahannya dan masukkan ke dalam segelas susu. Jangan mencuci gigi di air keran agar gigi tetap dalam kondisi baik, sehingga bisa dikembalikan fungsinya semula. Pastikan juga tidak ada gigi yang menancap di bibir, lidah, atau gusi.
  3. Bawa ke dokter gigi anak. Selama perjalanan, minta anak menggigit kain basah untuk mencegah gigi tajamnya melukai bibir atau lidahnya sendiri.
  4. Jika Anda tidak dapat menemukan patahan gigi Si Kecil dan ia tampak kesulitan bernapas, bawa UGD di rumah sakit untuk memastikan anak Anda tidak menelan patahan gigi.
  5. Selama 1-2 hari setelah gigi anak patah, berikan makanan lunak. Kalau ia masih merasakan sakit, coba berikan obat pereda nyeri.

 

gigi anak patahgigi anak tanggal

Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter Gigi

Retakan yang sangat kecil di gigi pun bisa menyebabkan bakteri masuk ke pulpa gigi, sehingga menimbulkan abses. Nah, Anda harus mewaspadai tanda abses gigi sedini mungkin. Jika dibiarkan, abses bisa menyebar ke jaringan lain di wajah, bahkan bisa menyebabkan kerusakan otak atau kebutaan. Berikut beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai setelah gigi balita patah:

  1. Gigi tetap berwarna hitam atau abu-abu. Dokter akan mengecek tanda infeksi atau nekrosis.
  2. Sakit di wajah. Cek apakah gusi di area gigi patah berwarna merah atau bernanah
  3. Bengkak, biasanya di bibir, leher, dan rahang.
  4. Ada darah di mulut, tapi bukan karena tidak sengaja tergigit atau menggosok gigi terlalu keras. Bisa jadi itu abses yang berdarah.
  5. Perubahan kebiasaan makan. Karena gigi yang patah terasa tidak nyaman, Si Kecil jadi enggan menggunakannya. Tandanya, Si Kecil mengunyah di satu sisi gigi, menggigit dengan gigi samping dan bukan gigi depan, atau menghindari makanan yang panas dan dingin.
  6. Tidur terganggu karena nyeri dari abses.

Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang sangat penting. Karena itu, segeralah bawa anak ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selepas dilakukan pemeriksaan awal, nantinya dokter gigi akan melakukan anamnesis secara lengkap dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan riwayat terjadinya trauma gigi.

Beberapa pertanyaan yang dilontarkan antara lain waktu terjadinya trauma, bagaimana bisa terjadi, apakah ada luka di bagian tubuh lainnya, perawatan apa yang telah dilakukan, apakah pernah terjadi trauma gigi pada masa lalu, dan imunisasi apa saja yang telah diberikan pada anak, adalah beberapa hal yang umum ditanyakan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *