Gigi Mati, Banyak Dikira Sembuh dari Sakit

Scaling Gigi: Penting!
August 25, 2022
Bleaching, Bisakah Putihnya Tahan Lama? 
September 10, 2022

Salah satu kebiasaan tidak baik yang banyak “dianut” oleh masyarakat adalah membiarkan masalah gigi berlarut-larut. Padahal, masalah gigi yang tidak ditangani akan membuat banyak masalah. Salah satunya adalah gigi mati.

 

APA ITU GIGI MATI?

Struktur gigi kita terdiri dari beberapa bagian utama: Enamel, dentin, pulpa, dan tulang peyangga atau sementum. Enamel merupakan bagian terluar gigi. Dengan teksturnya yang keras, ia bersifat memberi perlindungan kepada bagian gigi di bawahnya. Enamen juga tidak sensitif terhadap rasa sakit.

Di bawah enamel ada dentin yang merupakan struktur pembangun gigi utama dan bersifat sensitif. Dentin melindungi pulpa gigi yang di dalamnya terdapat jaringan pembuluh darah, saraf, serabut jaringan ikat, dan sel-sel seperti fibroblas, odonblas, dan sel imun.

Nah, masalah pada gigi, termasuk gigi berlubang biasanya berawal dari enamel, lalu merambat ke dentin, lalu mencapai pulpa. Pada tahap ini, umumnya terjadi infeksi dan peradangan akibat masukkan bakteri ke dalam pulpa. Gejala yang biasa dirasakan adalah rasa nyeri ketika mengonsumsi minuman atau makanan dengan suhu panas atau dingin.

Jika tidak segera ditangani atau dibiarkan, dalam waktu yang lama, jaringan pulpa yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf gigi akan mati, atau dalam bahasa medis disebut dengan nekrosis pulpa. Jika hal ini terjadi, maka saraf gigi menjadi tidak lagi responsif, termasuk terhadap rangsang nyeri, alias tidak merasa sakit lagi.

Hilangnya respon saraf terhadap nyeri inilah yang banyak disalah artikan oleh banyak orang sebagai “sembuh dari sakit gigi”. Padahal hal ini memiliki risiko-risko bagi kesehatan gigi.

 

RISIKO GIGI MATI

Gigi Mati dimana saraf gigi tidak lagi dapat merespon nyeri yang banyak diartikan sebagai sembuh karena sudah tidak lagi sakit, akan menyebabkan banyak risiko, di antaranya

  • Gigi akan dikelilingi oleh bakteri dan menyebabkan gigi akan menjadi sangat rapuh. Gigi akan patah sedikit demi sedikit hingga hanya menyisakan akar gigi.
  • Gigi yang mati akan berubah warna menjadi lebih gelap. Kuning, abu-abu, hingga menghitam. Hal ini disebabkan karena sel darah merah pada gigi juga ikut mati.
  • Rasa yang tidak nyaman di mulut dan bau mulut yang tak sedap. Tak hanya itu, jika tidak ditangani, gigi mati juga memiliki potensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti gusi bengkak, lubang gigi yang semakin besar, iritasi jaringan lunak, hingga menyebabkan infeksi sinus.

PENANGANAN

Gigi mati, apalagi disertai dengan infeksi harus segera ditangani agar bakteri tidak berkembang dan berpindah ke akar gigi atau bahkan menyebar ke tulang rahang. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memilih penanganan yang tepat pada gigi mati.

Diagnosis akan menjadi lebih akurat dengan bantuan dental radiology seperti rontgen gigi. Itu sebabnya, pastikan Anda memilih klinik gigi yang tepat dan menerapkan dan memiliki peralatan teknologi dental agar perawatan yang Anda lakukan lebih efektif dan maksimal.

Secara garis besar, ada dua penanganan yang akan dilakukan pada masalah gigi mati, tergantung kondisi gigi pasien setelah dilakukannya diagnosis oleh dokter gigi, yakni :

  • Perawatan saluran akar
gigi mati

Perawatan saluran akar oleh dokter spesialis konservasi gigi di Wibowo Dental Clinic

Root Canal Treatment ini biasa dilakukan pada gigi mati yang tidak terlalu parah atau kondisi giginya masih dalam keadaan baik. Perawatan saluran akar dilakukan untuk membersihkan semua bakteri dan mengatasi infeksi pada gigi dan akar gigi. Dokter kemudian akan menambal kembali lubang atau rongga gigi yang terbentuk untuk mencegah infeksi lanjutan di masa depan.

Perawatan saraf dan saluran akar gigi ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis konservasi gigi. Dan yang perlu dicatat, perawatan ini biasanya membutuhkan proses panjang, jadi Anda mungkin perlu beberapa kali datang ke dokter gigi, tergantung dengan kondisi gigi mati Anda.

  • Pencabutan gigi

Opsi ini biasanya dilakukan pada gigi mati yang kondisi kerusakan giginya cukup berat dan perawatan saluran akar dinilai tidak dapat terlalu membantu. Proses ini relatif lebih sederhana dibanding dengan opsi root canal treatment.

Pencabutan gigi tentu saja harus diawali dengan proses anestesi atau pembiusan. Nah, buat Anda yang takut suntik, Anda bisa memilih klinik gigi yang memiliki teknologi computer-controlled dental injection dimana proses suntik dilakukan secara terkomputerisasi untuk memastikan laju aliran obat yang disuntikkan akan berlangsung secara lembut dan stabil. Sebab, sebenarnya rasa sakit pada saat suntik lebih dikarenakan tekanan saat obat dimasukkan. Tekanan yang tidak stabil, terlalu kencang, akan membuat rasa tidak nyaman saat injeksi dilakukan.

Permasalahan lainnya setelah pencabutan gigi dilakukan adalah hilangnya gigi akan membuat fungsi gigi seperti mengunyah, dll menjadi hilang. Belum lagi rasa percaya diri yang berkurang penampilan yang tidak lagi sempurna. Untuk itu, solusinya bisa dilakukan dengan implan gigi. Selengkapnya mengenai implan gigi, bisa dibaca di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *